Kaisar Mongol, Akbar, pada suatu hari berburu di hutan. Ketika petang
waktu doa tiba, ia turun dari kuda, menggelar tikarnya di tanah dan
berlutut untuk berdoa, menurut kebiasaan Muslim di mana-mana.
Justru
pada waktu itu seorang wanita petani, bingung karena kehilangan suami,
yang meninggalkan dia pagi itu dan tidak kembali, bergegas lewat, cemas
mencari-cari suaminya. Dalam kekalapannya ia tidak melihat sosok sang
Kaisar berlutut, dan tersandung pada dia, lalu bangun dan tanpa sepatah
kata maaf, terus lari masuk hutan.
Akbar gusar karena
gangguan itu, tetapi karena ia muslim baik, ia mentaati peraturan tidak
berbicara kepada siapa pun selama namaaz.
Tepat kira-kira
doanya selesai, wanita itu kembali, girang membawa suami yang
ditemukannya. Ia sangat terkejut dan takut melihat Sang Kaisar dengan
pengawalnya di sana. Akbar melampiaskan amarahnya dan berteriak
kepadanya, "Jelaskan perilakumu yang tidak sopan, jika tidak, engkau
akan dihukum."
Wanita itu tiba-tiba jadi berani, memandang
wajah sang Kaisar dan berkata, "Duli tuanku, aku tenggelam dalam
pikiran akan suamiku, sampai-sampai aku tidak melihat tuanku di sini,
juga tidak sewaktu, seperti sabda tuanku, aku tersandung pada tuanku.
Tuanku sedang namaaz, tentu saja tenggelam dalam Dia yang jauh tanpa
batas melebihi harganya daripada suamiku. Dan bagaimana tuanku melihat
hambamu?"
Sang Kaisar terdiam karena malu, dan kemudian
menuturkan kepada sahabat-sahabatnya, bahwa seorang wanita petani, yang
bukan orang berilmu dan tukang Mulah, mengajar dia tentang makna doa.
(Doa Sang Katak 1)
Fokus?
Reviewed by Afrianto Budi
on
Senin, Februari 20, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini