Pengangguran

Hai... Aku adalah pengangguran. Tapi aku lagi ndak mengeluh dan meratapi nasib. Dibandingkan dengan temen-temenku yang lain, aku sendiri merasa kalau aku terhitung sebagai orang yang bernasib baik. Bisa kuliah S2. Bisa selesai S2 satu tahun. Bisa dapet cumlaude dengan IPK 3,86. Sekarang khn memang lagi masa-masa peralihan. Pengangguran ini ya bagian dari masa peralihan itu.

Aku semakin yakin kalau setiap orang punya rejekinya masing-masing. Pokoknya kalau ndaftar ndak diterima berarti bukan rejekinya. Itu aja. Sekarang pasrah. Lagian aku yakin, ijazahku sebenernya disukai perusahaan kok. Percaya diri aja deh. 

Pengalaman ditolak atau ndak diterima kerja memang menyakitkan. Tapi bukankah itu membuatku ndablek dan kebal? Semalem aku chat sama Iren. Ternyata dia sudah daftar semua ODP bank, tetapi ndak ada yang berhasil. Kayaknya memang bener-bener sulit. Saingan banyak. Soal adminstrasi sih oke lah... Syarat2nya lengkap. Tapi klo soal wawancara, itu selera user masing-masing. Subjektif.

Aku nggak boleh nyerah. Ada usaha pasti ada jalan. Aku yakin banget, walaupun berkali-kali gagal, tapi akhirnya akan berhasil juga. Ndaftar kerja tidak semudah daftar sekolah. Ini soal hidup dan masa depan. Aku punya masa depan. Perusahaan yang kudaftar juga punya masa depan. Pekerja dan perusahaan harus berjodoh. Kalau sudah berjodoh, pasti akan ketemu. Aku yakin itu.

Di bawah ini ada video bagus, intinya jika ada kemungkinan aku gagal, berarti ada kemungkinan aku berhasil. Makasih pak Mario Teguh buat inspirasinya.