Gedung Salihara diamuk sejumlah organisasi massa pada Jumat, 4 Mei
2012, pukul 19.00. Hanya beberapa saat setelah acara diskusi buku karya
Irshad Manji berjudul Allah, Liberty and Love dimulai, massa dari ormas berteriak dan meminta acara diskusi itu dibubarkan.
Massa yang mengamuk di luar pagar gedung itu meminta peserta bubar dengan tiga alasan keberatan. Pertama, keberatan dari warga sekitar. Kedua, keberatan dari beberapa ormas. Ketiga, keberatan karena tidak memiliki izin untuk melakukan acara diskusi itu.
Salah seorang peserta acara diskusi mengatakan, tak lama setelah pembicara diskusi, Irshad Manji, berpidato, tiba-tiba seorang polisi datang dan meminta mereka membubarkan acara diskusi. “Polisi itu membentak-bentak. Dia bilang, 'Pokoknya bubar sekarang juga',” kata peserta yang enggan disebut namanya itu di gedung Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, pada Jumat, 4 Mei 2012.
Namun peserta diskusi yang berjumlah sekitar seratus orang ini enggan membubarkan acara mereka. Beberapa orang membalas bentakan polisi itu dengan menjawab, 'kami mau tetap kumpul di sini'.
Diskusi yang sempat terhenti, beberapa menit kemudian berlanjut kembali. Namun polisi, yang berada di dalam aula tempat acara itu berlangsung, kembali berusaha membubarkan acara itu karena ditakutkan ormas yang berada di luar gedung mengamuk dan melakukan tindakan anarkistis. Akhirnya, pada pukul 20.00, diskusi benar-benar bubar.
Pukul 21.00, masih terlihat beberapa massa yang berkumpul di luar pagar gedung. Mereka masih meneriakkan takbir. Polisi yang berjumlah sekitar sepuluh orang pun masih berjaga di sekitar gedung.
MITRA TARIGAN | DIAN YULIASTUTI
sumber: tempo.co
Massa yang mengamuk di luar pagar gedung itu meminta peserta bubar dengan tiga alasan keberatan. Pertama, keberatan dari warga sekitar. Kedua, keberatan dari beberapa ormas. Ketiga, keberatan karena tidak memiliki izin untuk melakukan acara diskusi itu.
Salah seorang peserta acara diskusi mengatakan, tak lama setelah pembicara diskusi, Irshad Manji, berpidato, tiba-tiba seorang polisi datang dan meminta mereka membubarkan acara diskusi. “Polisi itu membentak-bentak. Dia bilang, 'Pokoknya bubar sekarang juga',” kata peserta yang enggan disebut namanya itu di gedung Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, pada Jumat, 4 Mei 2012.
Namun peserta diskusi yang berjumlah sekitar seratus orang ini enggan membubarkan acara mereka. Beberapa orang membalas bentakan polisi itu dengan menjawab, 'kami mau tetap kumpul di sini'.
Diskusi yang sempat terhenti, beberapa menit kemudian berlanjut kembali. Namun polisi, yang berada di dalam aula tempat acara itu berlangsung, kembali berusaha membubarkan acara itu karena ditakutkan ormas yang berada di luar gedung mengamuk dan melakukan tindakan anarkistis. Akhirnya, pada pukul 20.00, diskusi benar-benar bubar.
Pukul 21.00, masih terlihat beberapa massa yang berkumpul di luar pagar gedung. Mereka masih meneriakkan takbir. Polisi yang berjumlah sekitar sepuluh orang pun masih berjaga di sekitar gedung.
MITRA TARIGAN | DIAN YULIASTUTI
sumber: tempo.co
Salihara Diamuk, Peserta Diskusi Menolak Pergi
Reviewed by Afrianto Budi
on
Senin, Mei 07, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini