banner image

“Awas Ambeien!!! Jaga Diri dan Keluarga”

Apa itu hemoroid?,
Hemoroid dikenal masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien, merupakan penyakit yang sering dijumpai, dan telah ada sejak jaman dahulu. Sepuluh juta orang di Indonesia menderita hemoroid, dengan prevalensi lebih dari 4%. Penelitian menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala dan komplikasi yang timbul dari penyakit ini. Karenanya ijinkan sahabat perawat sedikit berbagi wawasan untuk permasalahan ini.
Secara klinis hemoroid diartikan sebagai pelebaran vena atau vasa ( pembulu darah ).. Hemoroid tidak hanya merupakan pelebaran vena saja, tetapi juga diikuti oleh penambahan jaringan di sekitar vena. Secara kasar hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena dalam ( terletak di dalam anus ). Sedangkan hemoroid eksterna merupakan varises vena ( terletak diluar anus). Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk baik pria maupun wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman.
Komplikasi
Komplikasi dari hemoroid adalah perdarahan kronis ( darah keluar dari vena yang melebar ) yang menyebabkan anemia, karena jumlah dari eritrosit yang diproduksi tidak dapat mengimbangi jumlah yang keluar. Meski hemoroid tidak mematikan, namun penyakit ini dapat berpotensi untuk mengurangi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penanganan secara cepat dan tepat harus segera diusahajan agar dapat meningkatkan kualitas hidup serta menutup kemungkinan terjadinya komplikasi lebih laanjut.
Faktor Resiko
Berikut beberapa factor resiko yang dapat memicu timbulnya hemoroid, semoga saja dengan mengetahuinya sahabat perawat bisa mengecilkan factor resiko hemoroid dan melindungi diri, keluarga dan masyarakat dari hemoroid . Diantaranya ;
Seiring dengan berjalanya waktu dan bertambahnya usia kemampuan oragan – organ fisik mulai berkurang. Untuk kasus hemoroid sebagian para ahli menyatakan bahwa kelemahan otot pada sfingter anus dan berkurangnya mocus / lendir yang berguna sebagai bantalan anus menjadi salah satu factor terjadinya hemoroid. Dan gejala kelemahan dan hilangnya mucos pada anus cenderung terjadi saat mencpai usia 30 tahun.
2.Hereditas atau genetic / keturunan
Penelitian yang membandingkan menunjukkan bahwa hemoroid terjadi pada keluarga yang memiliki riwayat hemoroid dibandingkan dengan yang tidak. Meskipun, hubungan antara hereditas atau genetik dan hemoroid tidak saling mendukung. Hal ini mungkin karena pilihan gaya hidup yang sama antara anggota keluarga, yang lebih berperan serta dibandingkan dengan faktor genetik.
3.Mengkonsumsi Alkohol
Alkohol adalah diuretik, itu artinya alkohol dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air. Alkohol menghentikan produksi anti diuretik hormon, yang menyebabkan seseorang berkemih lebih sering, ini juga dapat menyebabkan dehidrasi. Alkohol juga menarik air dari feses sehingga dapat memicu terjadinya konstipasi. Selain itu, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dapat memicu terjadinya diare yang juga dapat meningkatkan resiko hemoroid.
4.Kafein
Kafein juga termasuk dalam zat yang bersifat diuretik, yang artinya bahwa kafein akan menyebabkan berkemih lebih sering, dan menarik air dari feses. Keadaan ini dapat menghasilkan feses yang keras dan meningkatkan resiko konstipasi. Feses yang keras serta kelemahan pada bantalan anus pada kanal anus dapat meningkatkan kerusakan jaringan ikat yang menjaga bantalan tetap pada tempatnya, sehingga dapat merusak permukaan jaringan hemoroid yang akan menyebabkan perdarahan. Selaian itu kafein juga meningkatkan aliran darah karena adanya pelebaran vena dan meningkatkan tekanan vaskular.
5.Nutrisi (diet yang rendah serat, lemak)
Serat berperan dalam membentuk feses dan menyerap air. Jika diet rendah serat akan meningkat resiko terjadinya hemoroid. Karena dengan makanan yang tinggi serat akan menghasilkan fese yang aman bagi anus. Kombinasi antara konsistensi yang lunak, feses yang besar akan mempermudah feses melewati kolon. Feses yang lunak memiliki dampak ringan terhadap jaringan rektum dan kanal anus, termasuk bantalan anus. Dan Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak yang tak jenuh atau lemak baik sangat penting untuk kesehatan vaskular. Lemak yang tidak sehat dapat menyumbat aliran darah, melemahkan sirkulasi, meningkatkan konstipasi, dan meningkatkan jaringan inflamasi, semuanya itu berdampak langsung pada kesehatan vena yang ada pada bantalan anus. Kelemahan pada vena ini berhubungan dengan perkembangan hemoroid.
6.Duduk atau berdiri terlalu lama
Hal ini dapat meningkatkan tekanan intra abdominal. Beberapa aktivitas yang menyebabkan tekanan pada struktur vaskular pada daerah anal dapat menyebabkan kelemahan vaskular atau melemahkan struktur yang dapat menghasilakn varises pada vena. Seperti varises, walaupun secara tidak langsung menyebabkan hemoroid, tapi keadaan yang umumnya terjadi pada jaringan hemoroid.
7.Kurang berolahraga atau gaya hidup yang bermalas-malasan
Kurang berolahraga atau exercise adalah salah satu faktor pemicu dari hemoroid. Exercise, terutama cardiovascular exercise, dapat meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini dapat meningkatkan suplai nutrisi dan membuang dari struktur selular dari kanal anal, termasuk vaskular dan jaringan penyokong dari bantalan anus. Walaupun olahraga berat dapat menginflamasi jaringan hemoroid dengan meningkatkan tekanan, tetapi inflamasi hanya berlangsung sementara dan memiliki keuntungan dapat meningkatkan kesehatan vaskularisasi. Exercise juga baik untuk sistem pencernaan dan memperbaiki struktur feses ( lunak ).
Obesitas adalah salah satunya faktor terjadinya hemoroid. Sirkulasi darah yang buruk adalah salah satu masalah yang dapat berefek pada kesehatan sel dan kesehatan vascular. Karena adanya peningkatan tekanan abdominal dan peningkatan tekanan pada daerah pelvic pada vena yang ada di daerah anus hal ini berdampak pada kesehatan vaskular dan dapat berdampak secara langsung pada hemoroid.
9.Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur (Konstipasi)
Goresan mekanik dari feses yang keras menekan bantalan anus memungkinkan memicu kerusakan pada struktur yang menjaga bantalan anus tetap pada tempatnya. Ini menjelaskan bahwa konstipasi dapat dan memperburuk hemoroid, dengan menyebabkan perdarahan dan pembengkakan pada anus.

Sumber Kompasiana.com
“Awas Ambeien!!! Jaga Diri dan Keluarga” “Awas Ambeien!!! Jaga Diri dan Keluarga” Reviewed by Afrianto Budi on Minggu, Juni 10, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.