Apa itu hemoroid?,
Hemoroid dikenal masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien,
merupakan penyakit yang sering dijumpai, dan telah ada sejak jaman
dahulu. Sepuluh juta orang di Indonesia menderita hemoroid, dengan
prevalensi lebih dari 4%. Penelitian menunjukkan bahwa banyak masyarakat
yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala dan komplikasi
yang timbul dari penyakit ini. Karenanya ijinkan sahabat perawat sedikit berbagi wawasan untuk permasalahan ini.
Secara klinis hemoroid diartikan sebagai pelebaran vena atau vasa (
pembulu darah ).. Hemoroid tidak hanya merupakan pelebaran vena saja,
tetapi juga diikuti oleh penambahan jaringan di sekitar vena. Secara
kasar hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan
hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena dalam (
terletak di dalam anus ). Sedangkan hemoroid eksterna merupakan varises
vena ( terletak diluar anus). Kedua jenis hemoroid ini sangat sering
terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk baik pria maupun wanita
yang berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman.
Komplikasi
Komplikasi dari hemoroid adalah perdarahan kronis ( darah keluar dari
vena yang melebar ) yang menyebabkan anemia, karena jumlah dari
eritrosit yang diproduksi tidak dapat mengimbangi jumlah yang keluar.
Meski hemoroid tidak mematikan, namun penyakit ini dapat berpotensi
untuk mengurangi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penanganan
secara cepat dan tepat harus segera diusahajan agar dapat meningkatkan
kualitas hidup serta menutup kemungkinan terjadinya komplikasi lebih
laanjut.
Faktor Resiko
Berikut beberapa factor resiko yang dapat memicu timbulnya hemoroid, semoga saja dengan mengetahuinya sahabat perawat bisa mengecilkan factor resiko hemoroid dan melindungi diri, keluarga dan masyarakat dari hemoroid . Diantaranya ;
1.Penuaan
Seiring dengan berjalanya waktu dan bertambahnya usia
kemampuan oragan – organ fisik mulai berkurang. Untuk kasus hemoroid
sebagian para ahli menyatakan bahwa kelemahan otot pada sfingter anus
dan berkurangnya mocus / lendir yang berguna sebagai bantalan anus
menjadi salah satu factor terjadinya hemoroid. Dan gejala kelemahan dan
hilangnya mucos pada anus cenderung terjadi saat mencpai usia 30 tahun.
2.Hereditas atau genetic / keturunan
Penelitian yang membandingkan menunjukkan bahwa hemoroid terjadi pada
keluarga yang memiliki riwayat hemoroid dibandingkan dengan yang tidak.
Meskipun, hubungan antara hereditas atau genetik dan hemoroid tidak
saling mendukung. Hal ini mungkin karena pilihan gaya hidup yang sama
antara anggota keluarga, yang lebih berperan serta dibandingkan dengan
faktor genetik.
3.Mengkonsumsi Alkohol
Alkohol adalah diuretik, itu artinya alkohol dapat menyebabkan tubuh
kehilangan lebih banyak air. Alkohol menghentikan produksi anti diuretik
hormon, yang menyebabkan seseorang berkemih lebih sering, ini juga
dapat menyebabkan dehidrasi. Alkohol juga menarik air dari feses
sehingga dapat memicu terjadinya konstipasi. Selain itu, terlalu banyak
mengkonsumsi alkohol dapat memicu terjadinya diare yang juga dapat
meningkatkan resiko hemoroid.
4.Kafein
Kafein juga termasuk dalam zat yang bersifat diuretik, yang artinya
bahwa kafein akan menyebabkan berkemih lebih sering, dan menarik air
dari feses. Keadaan ini dapat menghasilkan feses yang keras dan
meningkatkan resiko konstipasi. Feses yang keras serta kelemahan pada
bantalan anus pada kanal anus dapat meningkatkan kerusakan jaringan ikat
yang menjaga bantalan tetap pada tempatnya, sehingga dapat merusak
permukaan jaringan hemoroid yang akan menyebabkan perdarahan. Selaian
itu kafein juga meningkatkan aliran darah karena adanya pelebaran vena
dan meningkatkan tekanan vaskular.
5.Nutrisi (diet yang rendah serat, lemak)
Serat berperan dalam membentuk feses dan menyerap air. Jika diet rendah
serat akan meningkat resiko terjadinya hemoroid. Karena dengan makanan
yang tinggi serat akan menghasilkan fese yang aman bagi anus. Kombinasi
antara konsistensi yang lunak, feses yang besar akan mempermudah feses
melewati kolon. Feses yang lunak memiliki dampak ringan terhadap
jaringan rektum dan kanal anus, termasuk bantalan anus. Dan Mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak lemak yang tak jenuh atau lemak baik
sangat penting untuk kesehatan
vaskular. Lemak yang tidak sehat dapat menyumbat aliran darah,
melemahkan sirkulasi, meningkatkan konstipasi, dan meningkatkan jaringan
inflamasi, semuanya itu berdampak langsung pada kesehatan vena yang ada pada bantalan anus. Kelemahan pada vena ini berhubungan dengan perkembangan hemoroid.
6.Duduk atau berdiri terlalu lama
Hal ini dapat meningkatkan tekanan intra abdominal. Beberapa aktivitas
yang menyebabkan tekanan pada struktur vaskular pada daerah anal dapat
menyebabkan kelemahan vaskular atau melemahkan struktur yang dapat
menghasilakn varises pada vena. Seperti varises, walaupun secara tidak
langsung menyebabkan hemoroid, tapi keadaan yang umumnya terjadi pada
jaringan hemoroid.
7.Kurang berolahraga atau gaya hidup yang bermalas-malasan
Kurang berolahraga atau exercise adalah salah satu faktor pemicu dari
hemoroid. Exercise, terutama cardiovascular exercise, dapat meningkatkan
sirkulasi darah. Hal ini dapat meningkatkan suplai nutrisi dan membuang
dari struktur selular dari kanal anal, termasuk vaskular dan jaringan
penyokong dari bantalan anus. Walaupun olahraga berat dapat
menginflamasi jaringan hemoroid dengan meningkatkan tekanan, tetapi
inflamasi hanya berlangsung sementara dan memiliki keuntungan dapat
meningkatkan kesehatan vaskularisasi. Exercise juga baik untuk sistem pencernaan dan memperbaiki struktur feses ( lunak ).
8.Obesitas
Obesitas adalah salah satunya faktor terjadinya hemoroid. Sirkulasi
darah yang buruk adalah salah satu masalah yang dapat berefek pada kesehatan sel dan kesehatan
vascular. Karena adanya peningkatan tekanan abdominal dan peningkatan
tekanan pada daerah pelvic pada vena yang ada di daerah anus hal ini
berdampak pada kesehatan vaskular dan dapat berdampak secara langsung pada hemoroid.
9.Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur (Konstipasi)
Goresan mekanik dari feses yang keras menekan bantalan anus memungkinkan
memicu kerusakan pada struktur yang menjaga bantalan anus tetap pada
tempatnya. Ini menjelaskan bahwa konstipasi dapat dan memperburuk
hemoroid, dengan menyebabkan perdarahan dan pembengkakan pada anus.
Sumber Kompasiana.com
“Awas Ambeien!!! Jaga Diri dan Keluarga”
Reviewed by Afrianto Budi
on
Minggu, Juni 10, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini