Mengejutkan: Islam Radikal dalam Kalkukasi dengan Minoritas Indonesia

rhonysyn-blog-islami.blogspot.com

Dalam tulisan sahabat saya Dewa Gilang yang berjudul Gilang Menjawab: Islam Dan Terorisme Jilid II, ditampilkan data yang ia peroleh dari John L Esposito, bahwa kaum muslim yang radikal secara politik hanyalah minoritas (7%). Sedangkan selebihnya adalah kaum muslim yang moderat, yang cenderung toleran dan anti kekerasan atas nama agama. Angka 7% menjadi permenungan saya dalam tulisan tidak bermutu ini.

Hasil sensus penduduk yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 mengungkap fakta bahwa dari 237,6 juta penduduk Indonesia pada Mei 2010, 236,7 juta (99,6 persen) diantaranya menyatakan diri mereka beragama. Sebanyak 207,2 juta (87,1 persen) penduduk Indonesia mengaku memeluk agama Islam, Kristen Protestan 16,5 juta (6,96 persen), Katolik 6,9 juta (2,91 persen), Hindu 4 juta (1,69) persen), Budha 1,7 juta (0,72 persen), Khong Hu Chu 117,09 ribu (0,05 persen), lainnya 299,6 ribu (0,13 persen), dan tidak teridentifikasi 896,7 ribu (0,4 persen).

Mengandaikan data yang diperoleh Gilang terjadi juga di Indonesia, dan berdasarkan hasil dari BPS 2011, berarti dari 87,1% umat islam, 7%nya adalah islam radikal. Dengan kata lain, ada sekitar 6,1% islam radikal di Indonesia! Jumlah tersebut lebih sedikit 0,86% daripada Kristen protestan, tetapi lebih banyak secara ekstrim dari Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan agama lainnya.

Data tersebut mau diapakan? Jelas, data itu tidak bisa disepelekan oleh berbagai elemen di bangsa berideologi Pancasila ini, termasuk pemerintah, para ulama, dan juga kita bangsa Indonesia yang sangat mencintai pancasila dan toleransi. Semakin kuat persatuan kita, maka angka 6,1% bukanlah angka yang besar untuk membuat minoritas di Indonesia ketularan wabah islamophobhia. Semoga ada edukasi yang lebih baik untuk meresapkan nilai-nilai pancasila dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Filsuf Kampung, 25/06/2012