banner image

Minta Pulang Ke Kuburan


antarafoto.com
antarafoto.com


Kemarin tetangga sebelah mengadakan jathilan, atau ebeg dalam bahasa banyumas, atau kuda lumping dalam bahasa Indonesia. Apapun namanya, yang jelas musiknya mengundang saya untuk menonton. Sudah belasan tahun saya meninggalkan karsidenan banyumas dan tidak lagi bisa menikmati ebeg ini.

Nah, daripada tidak bisa tidur siang karena kebrisikan dan karena hasrat penasaran saya menonton ebeg gaya jogja, pergilah saya menonton jathilan. Jathilan di jogja hampir sama dengan jathilan di banyumas. Perbedaan yang paling mencolok hanya di lagunya. Kalau di bayumas, semua lagu dinyanyikan dengan bahasa atau dialek banyumas. 



"Kakang-kakang kowe pada maring ngendi, yayi, tuku dawet, dawete banjarnegara" Masih teringat lagu khas Banyumas itu. Lagu Prahu Layar juga tidak terlewat pasti dinyanyikan. Nah, kemarin ini lagu-lagunya lengkap, dari lagu khusus jathilan dengan bahasa jawa, campur sari, hingga dangdutan. Lagu iwak peyek tak lupa dinyanyikan dengan meriah oleh para sinden.

Setelah mendengar musik ritmis yang berasal dari gamelan, belasan orang bergelimpangan terkapar di tanah setelah disembur dengan percikan air bercampur bunga-bungaan. Satu persatu diajak oleh pawangnya untuk berdiri, menggerakan tangan, lalu berjoget. 

Kepercayaan orang-orang sekitar, orang-orang itu dimasuki roh-roh halus yang membuatnya berjoget tanpa sadar. Karena kesurupan, mereka akan minta beling, arang yang membara, ataupun tanah kuburan untuk dimakan. 

Nah, ada satu hal menarik yang terjadi ketika orang-orang yang kesurupan itu hendak disadarkan. Salah satu dari mereka berusaha lari meninggalkan kerumunan. Tentu saja, para pawang kanget dan penonton menjerit ketakutan. (Orang-orang di situ yakin kalau tersentuh, maka ia akan ikut kesurupan). 

Beberapa pawang berhasil memegang orang itu, tetapi kewalahan. Terdengar jelas di telingaku, orang itu teriak-teriak minta ke kuburan. Kalau tidak diantar ke kuburan, jin atau setan tidak mau keluar dari tubuh orang itu. Benar, setelah diantar ke kuburan, orang itu sadar dan lepas dari pengaruh jathilan.

Kata si pawang, sekarang ini sulit mencari setan untuk dipakai buat meramaikan jathilan. Kenapa pak? Katanya, setan-setan sudah betah tinggal di kursi pemerintahan dan kursi kepartaian. "Kae setan kabeh, hahaha" kata pawangnya tertawa. Setan yang dikuburan dan beberapa setan di sekitar rumah adalah setan baik yang tidak mau diajak korupsi dan cukup dibayar pakai air bunga, kemenyan, dan wewangian.

Ada juga setan yang menolak koropsi ya, hehe...
Minta Pulang Ke Kuburan Minta Pulang Ke Kuburan Reviewed by Afrianto Budi on Selasa, Juni 19, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.