Entah mulai dari mana, tapi aku sangat emosi. Aku emosi karena berbicara dengan orang yang tidak bisa mendengarkan orang lain. Dia mendengar tetapi tidak mendengarkan. Aku sendiri hanya merasa bangga dengan diriku karena bisa bertahan dengannya selama hampir dua tahun ini. Sesungguhnya aku bukan orang yang penyabar. Dulu Dedy kecil sering kupukul kalau ia membuatku kesal. Kesabaran yang kupupuk sejak dulu kini rasanya tak terbendung. Akhirnya, kulontarkan kata-kata pedas untuknya, walau tak sepedas kata-katanya yang masih membekas di hatiku kini.
Maafkan aku, diriku, aku tidak bisa sabar terhadap kemarahan yang ada di dalam diriku. Bagiku, lebih baik aku menjaga perasaanku sendiri agar jangan sampai terlalu terluka daripada karena aku terluka aku akan melukai banyak orang.
Hatiku adalah peliharaanku. Hatiku adalah apa yang aku berikan untuk merawatnya dan menjaganya. Aku tak akan membiarkan hatiku dirusak, karena dengan dirusak, hatiku akan menjadi liar dan penuh kehancuran. Tapi itu takkan terjadi. Hatiku adalah satu dengan tubuh dan jiwaku. Hatiku penuh dengan cinta kasih dan kesabaran. Aku selalu tahu itu.
Selamat beristirahat AKU.
ternyata ekspresi marah itu jelek sekali ^,^ |
Maafkan aku, diriku, aku tidak bisa sabar terhadap kemarahan yang ada di dalam diriku. Bagiku, lebih baik aku menjaga perasaanku sendiri agar jangan sampai terlalu terluka daripada karena aku terluka aku akan melukai banyak orang.
Hatiku adalah peliharaanku. Hatiku adalah apa yang aku berikan untuk merawatnya dan menjaganya. Aku tak akan membiarkan hatiku dirusak, karena dengan dirusak, hatiku akan menjadi liar dan penuh kehancuran. Tapi itu takkan terjadi. Hatiku adalah satu dengan tubuh dan jiwaku. Hatiku penuh dengan cinta kasih dan kesabaran. Aku selalu tahu itu.
Selamat beristirahat AKU.
Sabar terhadap kemarahan diri sendiri
Reviewed by Afrianto Budi
on
Jumat, Agustus 26, 2011
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini