banner image

Bisakah aku hidup sendiri?

Hari ini aku ingin bertanya pada diriku sendiri, "bisakah aku hidup sendiri?" Rasanya hari ini pertanyaan itu cukup terjawab. Pagi ini aku harus berterimakasih pertama-tama kepada Tuhan yang memberiku semangat untuk misa pagi. Walau agak telat, aku misa jam setengah sembilan di kotabaru. Gereja di sana masih ramai. Selalu begitu. Artinya, Tuhan masih diminati. Frater Cahyo memberi renungan yang bagus tentang terimakasih.

Bagiku, tidak akan ada kata terimakasih kalau kita tidak hidup bersama dengan orang lain, kalau kita hidup sendiri. Aku harus bersyukur bahwa banyak orang yang menyayangiku di sekitarku. Mereka selalu mendoakan dan mendukungku setiap saat. Betapa beruntungnya aku tidak sendiri.


Kebersamaan selalu membuat bahagia. Aku bahagia hari ini karena aku sudah membuatkan lauk untuk Dedi dan Cindy. Aku juga bahagia karena Damar dan Desy datang ke rumah, lalu kami menonton Jathilan bareng. Aku bahagia karena ada Jathilan di dekat rumahku. Aku bahagia karena Damar dan Desy menemaniku sejak siang hingga malam tadi.

Dalam kebersamaan yang meneguhkan, pribadi dijauhkan dari dosa. Iya, aku merasa bahwa kecenderungan untuk berbuat dosa akan muncul dalam kesendirian dan akan hilang dalam kebersamaan. Maka kupikir, kebersamaan dengan sahabat dan dengan orang yang kucintai menjadi jalan untuk lebih dekat pada (kebaikan) Tuhan.

Aku bersyukur Tuhan atas pengalaman hari ini. Refleksi hari ini sangat meneguhkanku. Makasih Tuhan.
Bisakah aku hidup sendiri? Bisakah aku hidup sendiri? Reviewed by Afrianto Budi on Senin, Januari 09, 2012 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.