Anggota
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Tantowi Anwari, mengaku
ditelanjangi ketika sedang meliput peristiwa pelarangan ibadah terhadap
jemaat Gereja HKBP Filadelfia, Tambun, Bekasi, pagi tadi. "Seharusnya
polisi bisa memberikan jaminan bagi warga untuk beribadah," kata Thowik,
sapaan Tantowi, dalam konferensi pers di kantor Persekutuan
Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) hari Minggu, 6 Mei 2012. Berikut ini
kronologi penyerangan terhadap Thowik.
Pukul 09.00:
Sekitar 500 orang menghadang di jalanan menuju lokasi ibadah jemaat gereja HKBP Filadelfia di Desa Jejalen Jaya. Sempat terjadi ketegangan antara masa dan pihak HKBP, karena Satpol PP ikut menghadang jemaat. Negosiasi dengan Satpol PP mengalami kebuntuan dan para jemaat HKBP pulang.
Pukul 09.15:
Massa berada di depan Klinik Medika Jejalen Jaya. Di sana jemaat masih berdatangan untuk mencari info apakah ibadah masih akan dilangsungkan atau tidak. Namun jemaat dikejar-kejar serta diteriaki dengan kata-kata yang tidak pantas.
Pukul 09.20:
Anggota FPI menyeret serta meminta Thowik menjelaskan arti kata-kata 'Melawan Tirani Mayoritas' yang ada di kaos Thowik. Menurut Thowik, tulisan di kaosnya bertujuan mengkampanyekan Indonesia damai untuk semua golongan. Namun FPI menganggap Thowik menentang Islam. Thowik pun dipaksa untuk membuka kaosnya oleh anggota FPI.
Pukul 09.30:
Thowik diteriaki dengan kalimat, "Ini Batak!" oleh anggota FPI. Thowil kemudian sempat dipukul dan ditendang. Ia kemudian dibawa oleh seorang polisi ke kantor Kepolisian Sektor Tambun.
Pukul 09.45:
Thowik sampai di kantor Polsek Tambun. Polisi memeriksa identitas Thowik dan meminta penjelasan tentang kronologi kejadian. Namun Thowik menolak mengikuti proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Menurut Thowik, jemaat Gereja HKBP Filadelfia, telah dua kali mengirim surat kepada Kapolri. "Berisi informasi, kalau terjadi sesuatu yang tidak beres," kata Thowik. Ia datang ke konferensi pers dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu.
Pukul 09.00:
Sekitar 500 orang menghadang di jalanan menuju lokasi ibadah jemaat gereja HKBP Filadelfia di Desa Jejalen Jaya. Sempat terjadi ketegangan antara masa dan pihak HKBP, karena Satpol PP ikut menghadang jemaat. Negosiasi dengan Satpol PP mengalami kebuntuan dan para jemaat HKBP pulang.
Pukul 09.15:
Massa berada di depan Klinik Medika Jejalen Jaya. Di sana jemaat masih berdatangan untuk mencari info apakah ibadah masih akan dilangsungkan atau tidak. Namun jemaat dikejar-kejar serta diteriaki dengan kata-kata yang tidak pantas.
Pukul 09.20:
Anggota FPI menyeret serta meminta Thowik menjelaskan arti kata-kata 'Melawan Tirani Mayoritas' yang ada di kaos Thowik. Menurut Thowik, tulisan di kaosnya bertujuan mengkampanyekan Indonesia damai untuk semua golongan. Namun FPI menganggap Thowik menentang Islam. Thowik pun dipaksa untuk membuka kaosnya oleh anggota FPI.
Pukul 09.30:
Thowik diteriaki dengan kalimat, "Ini Batak!" oleh anggota FPI. Thowil kemudian sempat dipukul dan ditendang. Ia kemudian dibawa oleh seorang polisi ke kantor Kepolisian Sektor Tambun.
Pukul 09.45:
Thowik sampai di kantor Polsek Tambun. Polisi memeriksa identitas Thowik dan meminta penjelasan tentang kronologi kejadian. Namun Thowik menolak mengikuti proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Menurut Thowik, jemaat Gereja HKBP Filadelfia, telah dua kali mengirim surat kepada Kapolri. "Berisi informasi, kalau terjadi sesuatu yang tidak beres," kata Thowik. Ia datang ke konferensi pers dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu.
Sumber: Tempo.co
Kronologi Penyerangan Jurnalis Peliput FPI
Reviewed by Afrianto Budi
on
Senin, Mei 07, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini