banner image

Menanti Tanggapan Gereja Katolik (KWI) atas Permintaan Maaf Umar Patek

baca: 412   Komentar: 9   Nihil

kompas.com
kompas.com

“Saya meminta maaf khususnya terhadap umat Kristiani terutama yang di Jakarta. Saya menyesal atas perbuatan saya,” kata Patek dengan mata berkaca-kaca. Itu adalah permintaan maaf dari Umar Patek kepada umat Kristiani yang dikutip dari KOMPAS.com, (21/5/2012). Hal ini ia ungkapkan usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (21/5/2012). Ia dituntut hukuman seumur hidup.
Umar Patek menjadi teroris pertama yang meminta maaf kepada umat Kristiani atas perbuatan yang telah dilakukannya. Pada Bom Bali I, ia berperan sebagai peracik bom. Peristiwa ini mengakibatkan tewasnya 192 orang. Sementara pada bom malam Natal, ia terlibat dalam peledakan bom di enam gereja di Jakarta, yakni Gereja Katedral Jakarta, Gereja Kanisius, Gereja Oikumene, Gereja Santo Yosep, Gereja Koinonia, dan Gereja Anglikan.

Seriuskah permintaan maaf Umar Patek?
Seriuskah permintaan maaf Umar Patek? Jangan-jangan hanya… Itulah pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Permintaan maaf seorang teroris sangat jarang kita dengar. Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin dan teroris-teroris lain di Indonesia tidak pernah meminta maaf seperti ini. Semuanya merasa bahwa tindakannya adalah jihad demi agama yang ia bela.
Namun bagaimana kalau Umar Patek benar-benar meminta maaf secara tulus? Bukankah orang Katolik setiap hari selalu berdoa Bapa Kami “…dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami…” ? Tentu dengan kasih pengampunan umat Katolik dan Kristen Indonesia akan memaafkan Umar Patek, sebagaimana Paus Yohanes Paulus II mengampuni Ali Agca yang telah melakukan penembakan terhadapnya.

Umar Patek adalah Ali Agca II?
Pada tahun 1981, seorang warga negara Turki yang fanatik, Mehmet Ali Agca, menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus. Paus segera dibawa ke rumah sakit untuk diberi pertolongan. Karena kasih Allah, Paus segera pulih dari kritis. Paus Yohanes yang nyaris wafat itu kemudian mengunjungi Agca di penjara dan mengampuninya atas tindakannya itu. Ali Agca yang merasakan pengampunan yang luar biasa mencium tangan Paus sambil meminta maaf dan berterimakasih atas pengampunan dari Bapa Suci.
Kini, Umar Patek, yang sudah menewaskan 192 orang pada peristiwa bom Bali dan melakukan pemboman di berbagai gereja, meminta maaf kepada seluruh umat Kristen di Indonesia. Mungkin tindakan ini bukan tindakan populer bagi rekan-rekannya. Orang yang mengampuni justru dianggap aneh, sok suci, munafik, dan seterusnya.  Keberanian Umar Patek untuk meminta maaf kepada orang Kristen di Indonesia tentu merupakan suatu hasil pergulatan iman yang tindak mudah. Gereja tentu sangat menghargai itu.

Menanti Tanggapan KWI
Saya pribadi berharap Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) segera memberikan pernyataan resmi pengampunan bagi Umar Patek. Tentu ini akan sangat Indah. Umar Patek bisa jadi ikon pertobatan atas radikalisme yang mengharu-birukan negeri ini.
Andai dibuat film, Umar Patek mengunjungi para korban bom Bali yang telah hilang kaki atau tangannya. Dengan tulus ia meminta maaf kepada mereka. Atau bahkan sebaliknya, para korban kejahatannya mengunjungi Umar Patek di penjara untuk memberikan pengampunan untuknya. Tentu itu menjadi film yang luar bisa.
Gereja Katolik tentu menyambut hangat permintaan maaf itu. Mari kita tunggu tanggapan Gereja Katolik (KWI) atas Permintaan Maaf Umar Patek. Semoga menjadi lentera bagi Indonesia yang kebhinekaannya sedang sekarat dan terluka.
Menanti Tanggapan Gereja Katolik (KWI) atas Permintaan Maaf Umar Patek Menanti Tanggapan Gereja Katolik (KWI) atas Permintaan Maaf Umar Patek Reviewed by Afrianto Budi on Senin, Mei 28, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.