Mengapa Tak Kencing Saat Tidur

Sistem kita sebenarnya mampu membangun kontrol untuk menahan buang air kecil saat tidur. Itulah sebabnya kita bisa tidur tanpa gangguan dari keinginan buang air kecil selama sekitar delapan jam. Meskipun, ada juga orang dewasa yang terkadang masihi membasahi tempat tidur mereka.

Sebuah penelitian menunjukkan, orang memiliki kapasitas fungsional kandung kemih yang berbeda antara siang dan maalam. Frekuensi dan keingian buang air kecilnya umumnya lebih tinggi pada siang hari.

Kuncinya adalah pada irama sirkadian. Pola kegiatan tubuh selama 24 jam mempengaruhi produksi connexin43, protein kunci yang mengendalikan kapasitas kandung kemih. Ini menentukan berapa lama urine dalam kandung kemih dapat disimpan sebelum dikeluarkan.

Penelitian dilakukan pada hewan percobaan tikus. Peningkatan connexin43 tampaknya menurunkan kapasitas kandung kemih. Dalam kondisi ini, keinginan untuk buang air kecil meningkat pesat, meskipun akumulasi urine di kandung kemih sangat sedikit.

Sementara, tikus dengan gen abnormal connexin43 memiliki frekuensi buang air kecil kurang dari tikus dengan gen normal. Hasil analisis dari sel-sel otot kandung kemih menunjukkan, produksi connexin43 berkaitan erat dengan perubahan irama sirkadian. Artinya, tingkat connexin43, yang membantu mengatur kapasitas kandung kemih, mengubah jam biologis. Jika tubuh memproduksi kadar connexin43 yang tidak sinkron atau jam biologisnya tidak aktif, keinginan untuk buang air kecil akan terganggu.

“Penelitian ini menjelaskan mengapa orang sehat tidak buang air kecil saat tidur, dari sudut pandang fungsi kandung kemih,” kata Dr. Akihiro Kanematsu, salah satu penulis penelitian dan urolog dari Hyogo College of Medicine, Jepang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communicaiton diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan pengobatan pasien yang memiliki gangguan kontrol buang air kecil. Pendekatan ini dapat melalui peningkatan irama sirkadian, atau terapi protein connexin43.

Sumber: Intisari-Online.com