Orang Indonesia cukup sensitif dengan kata "Yahudi". Apalagi kalau sudah menyebut Israel. Aura berubah menjadi gelap. Self defence mechanism dibentuk bak landak berkulit duri ataupun bagai sentuhan bagi daun puteri malu. Reaktif.
Sikap reaktif terhadap segala sesuatu yang berbau Yahudi justru merugikan kita yang mewarisi imannya. Alkitab Yahudi atau secara khusus Pentateukh (Lima Kitab: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Keluaran) memuat banyak kisah dan kronologi sejarah yang penting. Kepandaian para penulis Pentateukh selevel dengan kepandaian penulis romawi maupun Yunani dalam membangun jalan cerita peradaban. Karena pentingnya sejarah, Pentateukh sudah diterjemahkan 300 tahun sebelum Yesus lahir ke dalam bahasa Yunani, yang disebut Septuaginta.
Apakah Pentateukh ini sudah diubah-ubah sehingga kehilangan nilai sejarahnya? Sejarah membuktikan bahwa Kitab ini dijaga dengan baik oleh orang-orang Yahudi. Terjemahan Septuaginta pun tidak mengurangi maupun menambahkan isi Pentateukh. Ditemukan juga bukti-bukti arkeolog yang mendukung Alkiyab. Karena penemuan arkeologi ini tak pernah bertentangan dengan narasi Alkitab, maka Alkitab adalah sumber keterangan terpercaya, terutama tentang sejarah kuno.
Pentateukh dimulai dengan Kitab Kejadian. Kejadian diawali dengan sebuah Mitos tentang penciptaan dunia dan tentunya tentang manusia pertama, Adam dan Hawa. Para teolog Yahudi pun mengatakan bahwa kisah Adam dan Hawa sebagai suatu mitologi Yahudi kuno untuk menyatakan sejarah iman. Demikian pula dengan Kristen dan Katolik yang lahir pada abad pertama masehi. Dalam perkembangannya kemudian, Adam sangatlah dimuliakan dalam mitologi mandaean dan banyak malaikat memujanya. Dalam tulisan-tulisan Gnostik, Adam malahan dikatakan menentukan nasib orang-orang.
Alkitab merupakan sumber terpenting bagi kita untuk memahami sejarah kuno, karena buku ini menjelaskan asal-usul berbagai ras, bangsa, dan suku. Kisah tentang Nuh yang digemari anak-anak juga menarik untuk ditelusuri secara historis. Lewat Alkitab, kita bisa menyusuri keturunan Nuh setelah bencana air bah. Alkitab secara tepat menyebutkan jumlah suku² dalam silsilah keturunan dari kitab Kejadian. Alkitab menjelaskan tempat setiap suku, dan kronologi yang tepat tentang kapan setiap suku muncul dalam sejarah, meskipun sebagian suku dan negara muncul berdekatan dengan jaman musibah air bah.
Musa adalah nabi yang menulis kitab Kejadian, di awal abad ke-15 SM. Ada jarak 3-4 Abad antara munculnya suku-suku kuno dan zaman di mana Musa menulis kitab Kejadian. Bahkan, dalam kitab Kejadian kita telusuri asal-usul berbagai suku Arabia dari awal sampai ke jaman Musa. Kitab Kejadian tidak hanya data tentang berbagai nama suku, asal-usul, dan kronologi sejak jaman kuno, tapi juga data sejarah tentang berbagai negara di jaman Musa. Dari situ bisa dilihat suku atau tempat mana yang pada zaman Musa sudah ada (termasuk suku Ham dan Sem) dan mana yang belum ada.
Alkitab juga menyajikan data yang akurat dan logis tentang Abraham, yang hidup pada abad 21SM. Kejadian 11:26 menceritakan awal dari kisah Nabi Abraham. Dalam bab yang sama, TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya (Kej 12:7). Dalam kisah tersebut, akan ada banyak tokoh seperti Sara, Hagar, Ishak, dan Ismael, Abimelekh. Banyak pula tempat-tempat yang dirujuk dalam kitab kuno ini, antara lain: Sodom, Lembah Yordan, Hebron, Kanaan, dll yang bisa dirunut fakta sejarahnya.
Kalau kita mempelajari Alkitab Yahudi ini, maka hampir tidak bisa ditemukan runtutan sejarah yang bertabrakan. Kisah yang mengalir dengan Indah sebagai sebuah refleksi Iman Yahudi ternyata juga memuat data sejarah yang sangat berharga untuk menciptakan sejarah peradaban yang akurat.
Lantas, mengapa setelah kisah perjanjian lama "berakhir" di zaman masehi, muncul beberapa kisah yang kacau dan berbeda dengan tulisan ribuan tahun ini? Sebenarnya kisah yang kacau dan berbeda tersebut sudah muncul sebelum masehi. Kisah-kisah tentang Adam, Nuh, Musa, Abraham, dibawa oleh orang Yahudi diaspora ke seluruh penjuru dunia, terutama daerah Timur Tengah.
Dalam rekaman sejarah, nantinya akan banyak ditemui agama-agama mitologi yang juga menyebut banyak tokoh Alkitab Yahudi, sekalipun dalam nama yang berbeda atau mirip. Dapat kita sebutkan di sini antara lain agama Bangsa Mandaea di Mesopotamia, Ebionisme, dan Manikeisme. Ajaran-ajaran Gnostik bahkan tidak hanya menyontek Alkitab Yahudi ini, tetapi juga membahasakan kisah Injil dalam bentuk lain.
Anselmus mengatakan Fides Quarens intellectum; iman membutuhkan pemahaman. Iman tanpa pemahaman yang benar bukanlah iman yang bertanggungjawab. Kebenaran iman dapat dimulai dengan mempelajari sejarah yang akurat mengenai agama yang dipeluknya. So, ada baiknya orang Indonesia reflektif daripada reaktif.
Belajarlah Sejarah dengan Alkitab Yahudi
Reviewed by Afrianto Budi
on
Minggu, Juni 17, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini