banner image

Desa Tanpa Rokok




Saya sering melihat pengumuman “ dilarang merokok” ditempat- tempat tertentu. Tapi kenyataannya, orang tetap saja merokok tanpa peduli pengumuman yang hurufnya sebesar kepalan tinju. Mungkin pembaca juga pernah melihat seperti yang saya lihat itu.
Baru-baru ini saya mengikuti acara di Metro TV, seorang Kepala Desa dari Bone-Bone, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan diwawancarai. Acaranya diberi judul oleh Metro TV “ Eksperimen Kekuasaan”.
Sungguh menarik, sebab kekuasaan memang bukan sekedar membahas anggaran, mensahkan anggaran, bukan semata-mata mengurusi masalah rutin, mengurusi tari poco-poco, hura-hura kembang api tahun baru, bukan sekedar memotivasi pemuda balap motor, tapi kekuasaan boleh melakukan eksperimen dalam arti melakukan rekayasa sosial demi kemuliaan masyarakatnya.
Seorang Kepala Desa dari Desa Bone-bone Kabupaten Enrekang diundang ke Jakarta untuk diwawancarai oleh Metro TV karena keberhasilannya dalam menjadikan desanya bebas rokok. Luar biasa sekali.
Menurut pewawancara, di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia sudah melakukan himbauan melarang merokok dimuka umum, bahkan pemerintah DKI Jakarta menuangkannya dalam Perda. Nyatanya ndak ada satupun yang berhasil. Pewawancara bertanya kepada Kepala Desa Bone-bone, apa sih rahasianya sehingga bapak bisa berhasil menjadikan desa bapak bebas rokok. Menarik sekali, jawaban Kepala Desa : pertama, perbaiki niat. Kedua jangan mau mundur atau putus asa.
Menurut Kepala Desa Bone-bone yang sudah berhasil menjadikan desanya bebas rokok, yang dia lakukan secara bertahap, tidak sekaligus melarang warganya tidak merokok. Pertama yang dilakukan, melarang warganya menjual rokok. Alasannya, dari segi binis menjual rokok kurang ada untungnya, keuntungan sedikit, sedangkan yang diisap sendiri melebihi keuntungan dan rokok lebih banyak diutang ketimbang di kontan. Setelah beberapa tahun melakukan tahap pertama, kemudian masuk tahap kedua, boleh merokok tapi tidak boleh ditempat umum. Tahap ketiga, dilarang merokok walau bukan ditempat umum. Yang kedapatan akan diberikan sanksi tertentu dan kesemuanya dilakukan dengan tegas tanpa pandang bulu. Sekarang sudah tahap lebih jauh, yaitu tamu desa dilarang merokok. Larangan itu tidak pandang bulu, termasuk Bupati dan Camat yang berkunjung ke desa tersebut diberlakukan juga larangan merokok.
Sudah dua desa tetangga yang meniru langkah Kepala Desa Bone-Bone, bahkan Camatnya sudah berhenti merokok dan menurut Camat, dari semua Kepala Desanya sisa tiga orang yang merokok.
Luar biasa sekali, sebab seorang Kepala Desa telah melakukan apa yang disebut oleh Metro TV sebagai ekseperimen kekuasaan dan ternyata telah memberikan inspirasi besar buat desa-desa tetangga dan memberikan inspirasi besar kepada Camat, walau pak Camat belum berhasil menjadikan semua bawahannya bebas rokok, tapi dengan Camat sudah berhenti merokok dan dapat memotivasi beberapa kepala desa untuk berhenti merokok, maka itulah yang disebut sebuah usaha besar lagi mulia dari seorang Kepala Desa Bone-Bone. Patut diacungkan jempol.
Kepala Desa itu telah melakukan apa yang orang sebut melarang dengan terlebih dahulu memberi contoh, bukan sekedar instruksi yang “kering” tanpa makna. Kepala Desa itu patut disebut pemimpin yang berhasil, dia patut diberi penghargaan tinggi.
Dari sisi kegigihan, Kepala Desa itu boleh disebut seorang pejuang tangguh, tanpa kenal lelah, tanpa rasa putus asa telah berbuat bagi desanya, bahkan telah memberikan inspirasi besar, bukan hanya level lokal, tapi memberi inspiarsi besar untuk semua umat manusia di planet bumi. Sebuah pekerjaan yang nampaknya sepele, tapi memiliki gaung dan makna serta manfaat buat peradaban manusia.
Sungguh luar biasa, seorang Kepala Desa Bon-bone telah memberikan kita ilmu, memberi kita motivasi, telah memberi inspirasi, telah menyalurkan semangat, bahwa suatu tujuan kemuliaan masyarakat dapat berhasil apabila dilakukan dengan keteladanan dan pantang berputus asa.

Oleh Usman Hasan
Sumber Kompasiana.com

Desa Tanpa Rokok Desa Tanpa Rokok Reviewed by Afrianto Budi on Senin, Juni 11, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.