banner image

Teologi Obat Nyamuk Bakar


Seorang teman yang berasal dari kampung tiba-tiba menyalakan obat nyamuk bakar ketika sedang berada di sebuah penginapan sederhana, di mana di situ ada lima atau enam kamar dalam sebuah ruangan. Memang semuanya menyadari kalau ada banyak nyamuk.

“Menyalakan obat nyamuk bakar, apanya yang salah?” jawab temanku itu ketika teman-teman yang lain mempertanyakan tindakannya. “Bukankah saya sedang melakukan sebuah tindakan yang baik bagi kalian? Jelas-jelas saya menyalakan obat nyamuk untuk membunuh nyamuk-nyamuk di sini. Di rumah saya, obat nyamuk bakar sungguh mujarab untuk mengatasi gigitan nyamuk. Ati-ati lho, banyak kasus demam berdarah. Kalau kalian kena demam berdarah atau malaria, bukankah aku merasa bersalah???”

Menyalakan obat nyamuk bakar, apanya yang salah? Pertanyaan itu lalu dijawab oleh beberapa di antara kami. Beberapa memilih diam. Si Paul angkat bicara, “Mas, tujuan sampean itu baik. Kami memang terganggu dengan nyamuk-nyamuk itu. Kami tidak ingin terkena demam berdarah maupun malaria. Jangankan malaria, kami takut tidak bisa tidur nyenyak. Tapi tidak semua yang ada di sini, suka dengan aroma obat nyamuk.”

“Lho, kalau nggak suka ya tinggal pindah kamar sebelah to mas. Saya yakin teman-teman yang lain suka, kamu saja yang rewel, Paul,” jawab temanku itu.

“Mas, bukan begitu maksud saya,” kata Paul sambil mengajak teman saya itu duduk. “Kita sudah sepakat kalau kita akan tinggal barang semalam di penginapan ini. Dan toh sebenarnya ada banyak cara agar kita bisa terhindar dari gigitan nyamuk-nyamuk itu.”

“Si pemilik penginapan sudah menyiapkan raket elektrik lho buat membunuh nyamuk. Setahu saya ini cukup efektif untuk mengatasi nyamuk di sini” ujar Budi sambil mengambil raket nyamuk di dalam laci kamar.

“Saya juga membawa lotion anti nyamuk lho…” kata si Windu menambahkan. “Saya selalu membawa ini kalau bepergian.” Windu pun menyodorkan itu kepada kami.

“Tuh khan mas… Ada banyak solusi supaya nyamuk-nyamuk itu tidak mengganggu kita.” Si Paul lalu menimpali, ”Ada yang tidak suka mencium bau obat nyamuk bakar. Ada yang tidak nyaman kalau pakai lotion. Ada pula yang cukup berselimut rapat, lalu tidur dengan nyenyak.”

“Pemilik penginapan ini sudah menyediakan raket nyamuk listrik. Biarlah kita menahan ego kita masing-masing, lalu memakai apa yang sudah disediakan ini. Ada enam raket di kamar ini, kenapa tidak kita pakai saja?” kata Budi sambil menyodorkan enam raket.

Sambil mengayun-ayunkan raket nyamuk, terdengar temanku itu masih saja bergumam, ”Menyalakan obat nyamuk bakar, apanya yang salah?”

Bisakah Anda menemukan Teologi obat nyamuk bakar dalam kisah situ?

Selamat menonton pertandingan Perancis dan Ukraina yang sempat tertunda :D
Teologi Obat Nyamuk Bakar Teologi Obat Nyamuk Bakar Reviewed by Afrianto Budi on Sabtu, Juni 16, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.