banner image

Ijazah Mahasiswa UI Terancam Terbengkalai

DEPOK, KOMPAS.com - Jelang berakhirnya masa jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (14/8/2012) mendatang tidak lantas menyelesaikan kisruh yang terjadi di lingkungan kampus UI tersebut. Bahkan Badan Eksekutif Mahasiswa se-UI telah mendeklarasikan tuntutan pemberhentian Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri yang digelar dua hari lebih awal dari masa berakhir jabatannya.

Di hari yang sama, sembilan dekan UI juga menyatakan sikap tidak percaya terhadap keputusan Rektor yang telah memberhentikan delapan dekan fakultas UI, serta seorang kepala program pasca sarjana tanpa alasan jelas. Pernyataan tersebut kemudian dituangkan dalam surat mosi yang dilayangkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jumat (3/8/2012).

Akumulasi kisruh tersebut juga berdampak pada mahasiswa. Selain menyebabkan instabilitas kampus, hasilnya sembilan ribu ijazah mahasiswa UI terancam bakal terbengkalai.

"Kasihan memang mahasiswa yang akan diwisuda nanti jadi terlibat persoalan penandatanganan ijazah. Tahun ini akan ada sembilan ribu wisudawan, dikhawatirkan ijazah mereka hanya akan ditanda-tangani oleh dua PJS," terang Dekan Fakultas Teknik Bambang Sugiarto, saat menggelar konferensi pers Pernyataan Sikap 9 Dosen, di Auditorium FT UI, Jumat (8/3/2012).

Soal Ijazah, menurut Dekan Fakultas Kedokteran Ratna Sitompul, justru tidak akan menjadi masalah. Sebab masih ada waktu penandatanganan ijazah sampai dengan 7 September nanti.

"Wisuda kan tanggal 7 september, mulai akhir jabatan rektor 14 Agustus nanti sampai tanggal tujuh kan masih bisa. Lagian mahasiswa juga tidak mau ijazahnya ditandatangani orang yang salah," ujar Ratna.

Sementara itu, mahasiswa UI mengakui jika pada masa jabatannya, Rektor Gumilar banyak menggelar pembangun megah di UI yang hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

"Memang banyak, akan tetapi tidak kunjung usai dan tidak memberikan manfaat besar bagi mahasiswa," ujar ketua BEM Se-UI Faldo Maldini.

Atas akumulasi kisruh tersebut, mahasiswa mendesak Kemendikbud memberhentikan Rektor UI dua hari lebih cepat, yakni 12 Agustus nanti.

"Kepemimpinan Rektor UI tidak bisa dipercaya lagi, keputusan yang dibuatnya selalu sepihak dan tidak ada sosialiasi yang jelas. SK yang turun kadang keluar belakangan. Menurut saya itu bermasalah. Ini membuat kami terpukul, mengganggu dan kami menolak kesewenang-wenangan kerja rektor," jelasnya lagi.

Faldo mengancam, kalau Gumilar tidak segera turun pada batas tersebut, maka BEM UI dan mahasiswa akan menggelar demo besar-besaran.

"Kita bakal duduki rektorat siang dan malam, tarawih, sahur di sana juga," ancamnya.

Faldo mengungkapkan, batas jabatan rektor yang harus berakhir pada 12 Agustus nanti adalah keinginan mahasiswa karena khawatir rektor Gumilar akan melewati batas tersebut.

"Dekan dan MWA sudah meminta pak Mentru untuk mengganti segera rektor UI per tanggal 1 Agustus, buktinya mundur tanggal 14 Agustus. Asumsi mahasiswa kita harus menuntut tanggal 12 Rektor (Gumilar) sudah berhenti," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rektor UI Gumilar memberhentikan delapan dekan dan satu orang kepala program pascasarjana. Masa jabatan para dekan itu memang telah habis, namun diperpanjang pada 22 Desember 2011. Saat itu ada perjanjian antara Rektor, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk menyelenggarakan pemilihan dekan setelah pemilihan rektor. Akan tetapi nyatanya rektor langsung memberikan surat pemberhentian bertahap. Mulai dari dekan FKG, FMIPa, dan FT UI, yang kemudian disusul dekan FIB, FKM, F Keperawatan, baru kemudian FK, dan FISIP.

Sumber: Kompas.com
Penulis: Ali Sobri
Jumat, 3 Agustus 2012 | 21:37 PM

Sent from BudiaanBerry® on 3

Ijazah Mahasiswa UI Terancam Terbengkalai Ijazah Mahasiswa UI Terancam Terbengkalai Reviewed by Afrianto Budi on Jumat, Agustus 03, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.