JAKARTA--MICOM: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk terulangnya aksi kekerasan terhadap warga Islam Syiah di Nanggernang, Sampang, Madura, Jawa Timur. Peristiwa tersebut dinilai sebagai kriminal murni, dan aparat penegak hukum harus dapat menjalankan tugas penegakan dengan baik.
"Saya melihat (kejadian) itu sebagai kriminal murni, karena dakwah tidak dibenarkan kalau sampai harus saling melukai, apalagi saling bunuh. Oleh karenanya aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, harus bisa bertindak sesuai dengan hukum yang ada," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (27/8).
Dalam kesempatan yang sama Kiai Said kembali menegaskan sikap NU, yaitu menolak kekerasan dari dan kepada siapapun, apapun latar belakang kejadiannya.
"NU dengan Syiah jelas beda, terlebih dengan Ahmadiyah, jelas berbeda. Tapi dalam pergaulan kami menolak adanya kekerasan, karena ajakan berubah itu ada metodenya. Dakwah, diskusi yang bermartabat, dan itu semua yang selama ini kami lakukan," tandas Kiai Said.
PBNU sejauh ini sudah melakukan sejumlah upaya untuk membantu menyelesaikan perselisihan warga Islam Syiah di Sampang, Madura tersebut.
Ketua PBNU Saifullah Yusuf yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur secara khusus sudah diberikan mandat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi tetap sesuai dengan prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama.
Seperti diketahui, Warga Islam Syiah di Nanggernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali diserang oleh sekelompok orang hingga mengakibatkan jatuhnya 2 korban jiwa dan beberapa lainnya luka. Polisi sejauh ini sudah mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan tersebut. (Mad/OL-3)
Sumber: MediaIndonesia
"Saya melihat (kejadian) itu sebagai kriminal murni, karena dakwah tidak dibenarkan kalau sampai harus saling melukai, apalagi saling bunuh. Oleh karenanya aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, harus bisa bertindak sesuai dengan hukum yang ada," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (27/8).
Dalam kesempatan yang sama Kiai Said kembali menegaskan sikap NU, yaitu menolak kekerasan dari dan kepada siapapun, apapun latar belakang kejadiannya.
"NU dengan Syiah jelas beda, terlebih dengan Ahmadiyah, jelas berbeda. Tapi dalam pergaulan kami menolak adanya kekerasan, karena ajakan berubah itu ada metodenya. Dakwah, diskusi yang bermartabat, dan itu semua yang selama ini kami lakukan," tandas Kiai Said.
PBNU sejauh ini sudah melakukan sejumlah upaya untuk membantu menyelesaikan perselisihan warga Islam Syiah di Sampang, Madura tersebut.
Ketua PBNU Saifullah Yusuf yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur secara khusus sudah diberikan mandat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi tetap sesuai dengan prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama.
Seperti diketahui, Warga Islam Syiah di Nanggernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali diserang oleh sekelompok orang hingga mengakibatkan jatuhnya 2 korban jiwa dan beberapa lainnya luka. Polisi sejauh ini sudah mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan tersebut. (Mad/OL-3)
Sumber: MediaIndonesia
NU Minta Aparat Tindak Tegas Penyerang Warga Syiah
Reviewed by Afrianto Budi
on
Senin, Agustus 27, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini