Namun, tidak semua negara yang membutuhkan pajak dari rakyatnya, terutama pajak pribadi seperti pajak pendapatan. Hasil survei yang dilakukan KPMG terhadap 96 negara, setidaknya ada delapan negara yang tidak mengutip pajak dari pendapatan warga negaranya.
Beberapa negara diantaranya sebelumnya sudah terkenal sebagai negara bebas pajak, sementara yang lain telah berhasil memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mendanai pengeluaran pemerintah tanpa harus membebani warga negaranya.
Berikut negara bebas pajak pendapatan tersebut:
Uni Emirate Arab
Uni Emirat Arab (UEA) termasuk sebagai negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia, yakni US$ 48.200, dan tidak memberlakukan pajak pendapatan. Negara pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia ini, bergantung pada pajak yang dikenakan pada perusahaan minyak yang membayar pajak perusahaan sampai 55%.
Selain membebankan pajak ke perusahaan minyak, UEA juga membebankan perbankan asing pajak sebesar 20%. Saat ini, 80% dari pendapatan pajak negara berasal sektor perminyakan. Selain pajak, pendapatan lainnya berasal dari yang menyumbang 12% dari total pendapatan negara.
Qatar
Qatar terkenal sebagai negara produsen gas raksasa dunia. Menurut laporan Forbes, negara ini telah menjadi negara terkaya dunia tahun ini dengan GDP perkapita lebih dari US$ 88.000. Qatar saat ini bergantung pada sumber daya gas alam yang menjadi sumber pendapatan utama dari negaranya.
Negara ini tidak mengutip pajak pendapatan, dividen, royalti, maupun keuntungan dari properti. Qatar hidup dari pasokan gas-nya yang merupakan sumber ketiga terbesar dunia. Namun begitu, warga tetap dibebankan pajak 5% untuk biaya keamanan, sedangkan perusahaan membayar 10%.
Oman
Sama seperti negara-negara tetangganya di kawasan Timur Tengah, sebagian besar dana pendapatan Oman diperoleh dari minyak mentah. April lalu, pendapatan negara dari sektor minyak mentah naik 35% ke angka US$8,49 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Minyak mentah telah menopang 71% dari total anggaran negara. Meski tak ada pajak pendapatan pribadi, warga negara harus memberikan kontribusi sebesar 6,5% dari pendapatan untuk fasilitas sosial dan keamanan.
Kuwait
Sebagai negara pengekspor minyak terbesar ke-6 di dunia, pendapatan sektor minyak mencapai US$63,5 miliar pada periode April-November tahun lalu. Sektor minyak mendanai 95% anggaran negara.
Sama seperti Oman, warga negara Kuwait harus menyisihkan 7,5% dari gaji per bulan untuk fasilitas sosial dan keamanan, sementara perusahaan harus membayar 11%. Meski merupakan salah satu negara terkaya di dunia, pemogokan dan protes dari sektor pekerja banyak terjadi dan menyebabkan pemerintah menaikkan upah pekerja sebesar 25%.
Cayman Island
Negara ini dikenal sebagai pusat keuangan lepas pantai, Cayman Island tidak memberlakukan pajak pendapatan pribadi bagi penduduknya. Cayman Island juga tidak menerapkan kewajiban membayar fasilitas sosial dan keamanan.
Meski begitu, perusahaan harus menyediakan rencana pensiun bagi para pekerjanya, termasuk ekspatriat yang telah bekerja selama 9 bulan di pulau tersebut. Negara ini juga tidak memberlakukan pajak pertambahan nilai atau pajak pemerintah, akan tetapi negara memiliki beberapa ketentuan pajak tidak langsung, misalnya bea masuk yang besarnya bisa mencapai 25%.
Bahrain
Tanpa pajak pendapatan pribadi, Bahrain bergantung pada tambang minyak Abu Safa, yang dikelola bersama Saudi Arabia. Hasil pajak dari minyak itu menopang 70% anggaran negara. Untuk fasilitas sosial dan keamanan, warga negara Bahrain harus menyumbang 7% dari gaji perbulan, sedangkan ekspatriat hanya perlu membayar 1%.
Bermuda
Tercatat sebagai salah satu negara paling makmur di dunia, Bermuda juga merupakan negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia. Meski tidak memberlakukan pajak pendapatan pribadi, pekerja wajib memberikan kontribusi 5,75% dan 16% dibayarkan perusahaan kepada pemerintah.
Selain itu, pekerja harus membayar US$30,40 per minggu untuk biaya fasilitas sosial dan keamanan (termasuk asuransi). Pajak lain yang berlaku, antara lain pajak properti yang bisa mencapai angka 19%.
Bahama
DI antara negeri terkaya di Carribean, perekonomian Bahama sangat bergantung pada sektor pariwisata dan tambak lepas pantai. Sebesar 70% dari pendapatan negara berasal dari pajak barang impor. Meski tak ada pajak pendapatan pribadi, pekerja harus membayar 3,9% atau maksimal US$26.000 per tahun untuk fasilitas sosial dan kemanan yang dikenal dengan National Insurance.
Sumber kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini