TEMPO.CO, Jakarta
- Suasana bola menyeruak di Jakarta Praise Community Church (JPCC),
Annex Building, Jakarta Pusat, Minggu, 10 Juni 2012 kemarin. Sejumlah
anak muda pengurus gereja itu mengenakan seragam tim yang berlaga di
Piala Eropa. Ada seragam tim Jerman, Italia, Spanyol, Denmark, Belanda,
dan sebagainya.
Dari 25 pengurus gereja atau usher, 10 di antaranya memakai seragam bola. Bahkan, seorang usher yang bertugas di lift menuju ruangan ibadah JPCC di lantai 10 mengenakan pakaian tim nasional Indonesia.
Tara, usher yang mengenakan kostum tim Spanyol, mengaku memakai seragam itu sebagai persiapan pertandingan Spanyol versus Italia Minggu 10 Juni 2012 kemarin malam. "Saya pakai kaus ini karena saya pendukung Spanyol. Selain itu, untuk menunjukkan kalau usher JPCC juga semangat menyambut Piala Euro," ujarnya.
Semangat serupa ditunjukkan Willy yang bertugas bersama Tara. Ia mengenakan seragam tim Denmark. "Karena Denmark tadi malam menang 1-0 atas Belanda."
Michael, yang sudah bertugas sebagai usher di sana selama enam tahun, mengatakan majelis gereja yang berdiri sejak 1999 itu tak melarang mereka mengenakan seragam bola. Malah, kata dia, mereka terus didukung untuk tampil beda di hari-hari tertentu. Misalnya, menurut Michael, saat Hari Kartini, usher JPCC didukung untuk mengenakan pakaian batik. Lalu, saat musim Piala AFC, usher diperbolehkan mengenakan seragam tim nasional Indonesia.
Menurut dia, tradisi itu dilakukan atas inisiatif para usher yang kebanyakan anak muda. "Kami ingin menunjukkan JPCC itu fleksibel dan tidak kaku. Terlebih lagi banyak anggota jemaat kami yang remaja."
Pendeta dan jemaat pun dibolehkan mengenakan seragam tim favoritnya. "Namun biasanya baru ramai-ramai pakai seragam timnas favorit pas final saja."
Di gereja itu, Michael melanjutkan, ada dua pendeta yang maniak bola dan pernah mengenakan seragam tim sepak bola, yakni Jeffrey Rachmat dan Jose Carol. Bahkan, Michael bercerita, Jeffrey dan Jose suka menyinggung soal sepak bola saat khotbah.
Kadang keduanya saling meledek apabila salah satu tim favoritnya kalah. "Jeffrey adalah pendukung Belanda, sedangkan Jose pendukung Jerman."
Namun keduanya tak berkhotbah kemarin. Saat dihubungi, Jeffrey menyatakan tengah berada di luar negeri sehingga tidak bisa memberi khotbah.
Dari 25 pengurus gereja atau usher, 10 di antaranya memakai seragam bola. Bahkan, seorang usher yang bertugas di lift menuju ruangan ibadah JPCC di lantai 10 mengenakan pakaian tim nasional Indonesia.
Tara, usher yang mengenakan kostum tim Spanyol, mengaku memakai seragam itu sebagai persiapan pertandingan Spanyol versus Italia Minggu 10 Juni 2012 kemarin malam. "Saya pakai kaus ini karena saya pendukung Spanyol. Selain itu, untuk menunjukkan kalau usher JPCC juga semangat menyambut Piala Euro," ujarnya.
Semangat serupa ditunjukkan Willy yang bertugas bersama Tara. Ia mengenakan seragam tim Denmark. "Karena Denmark tadi malam menang 1-0 atas Belanda."
Michael, yang sudah bertugas sebagai usher di sana selama enam tahun, mengatakan majelis gereja yang berdiri sejak 1999 itu tak melarang mereka mengenakan seragam bola. Malah, kata dia, mereka terus didukung untuk tampil beda di hari-hari tertentu. Misalnya, menurut Michael, saat Hari Kartini, usher JPCC didukung untuk mengenakan pakaian batik. Lalu, saat musim Piala AFC, usher diperbolehkan mengenakan seragam tim nasional Indonesia.
Menurut dia, tradisi itu dilakukan atas inisiatif para usher yang kebanyakan anak muda. "Kami ingin menunjukkan JPCC itu fleksibel dan tidak kaku. Terlebih lagi banyak anggota jemaat kami yang remaja."
Pendeta dan jemaat pun dibolehkan mengenakan seragam tim favoritnya. "Namun biasanya baru ramai-ramai pakai seragam timnas favorit pas final saja."
Di gereja itu, Michael melanjutkan, ada dua pendeta yang maniak bola dan pernah mengenakan seragam tim sepak bola, yakni Jeffrey Rachmat dan Jose Carol. Bahkan, Michael bercerita, Jeffrey dan Jose suka menyinggung soal sepak bola saat khotbah.
Kadang keduanya saling meledek apabila salah satu tim favoritnya kalah. "Jeffrey adalah pendukung Belanda, sedangkan Jose pendukung Jerman."
Namun keduanya tak berkhotbah kemarin. Saat dihubungi, Jeffrey menyatakan tengah berada di luar negeri sehingga tidak bisa memberi khotbah.
Sumber: Tempo
Piala Eropa Pun Warnai Gereja
Reviewed by Afrianto Budi
on
Senin, Juni 11, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini