Tak dapat dipungkiri, bahwa diantara waktu
yang terlihat paling ramai dan paling padat dalam aktifitas semua orang
adalah suasana di pagi hari. Di manapun akan terlihat kesibukan dan keramaian itu. Mulai dari rumah, di jalan hingga di tempat kerja. Entah pedesaan ataupun perkotaan semua hampir sama. Bahwa memang pagi hari adalah waktu di mana segala aktifitas dimulai oleh setiap orang.
Satu setting yang cukup menjadi perhatian yang sangat menarik adalah jalanan. Ya, jalan di mana tempat orang-orang melakukan mobilitas untuk menuju tempat aktifitasnya. Suatu pemandangan tersendiri yang bisa dikatakan menarik. Karena benar-benar di jalana itulah semua golongan manusia terlihat. Mulai dari golongan berdasar usia, berdasar status pekerjaaan ataupun yang lainnya. Mereka semua memadati jalan-jalan raya di daerah mereka.
Selain terlihat manusianya,
tentu saja tidak bhisa dipisahkan dengan berbagai macam kendaraan yang
ikut meramaikan suasana pagi di jalan raya tersebut. Mulai
dari sepeda kayuh, sepeda motor, andong, mobil angkutan, bus, kendaraan
pribadi dan yang lainnya. Barangkali sudah sangat cukup untuk membuat
jalanan menjadi ramai dan padat dengan hadirnya 2 pengisi jalanan
tersebut ( manusia dan kendaraan ).
Keramaian dan kepadatan di jalan raya terutama waktu pagi memang tidak dapat dihindari, namun tentu saja keamanan dan ketertiban tidak boleh dihindari. Mengingat
bahwa para pengguna jalan tersebut sangat menginginkan mobilitas mereka
berjalan dengan lancer, tidak terhambat dan tidak ada masalah. Dalam
hal ini setidaknya sudah ada alat yang menjadi pemandu dan pengatur
ketertiban tersebut, yaitu lampu lalu lintas, garis marka jalan dan
tentu saja polisi lalu lintas. Mereka bertiga diharapakan dapat menjadi alat penertib lalu lintas di jalan raya.
Namun dalam kenyataanya, dari
ketiga alat tersebut hanya dua yang berfungsi dengan baik dan
sebagaimana mestinya, yaitu lampu lalu lintas dan garis marka jalan yang
selalu bekerja dengan konsisten. Karena mereka memang
benar-benar alat yang berupa benda mati, berbeda dengan polisi yang
makhluk hidup yang kadang lalai dan tidak konsisten dalam bertugas.
Judul di atas adalah gambaran dari kenyataan perilaku polisi lalu lintas di jalan raya. Bahwa sebenarnya tugas mereka adalah benar-benar mengatur dan mengamankan lalu lintas. Berdiri di pinggir jalan ataupun di tengah jalan, memengan peluit, memakai topi. Bukan
malah berdiri di depan pos, di dekat sepeda balap mereka, memakai
kacamata hitam, dan memakai helm yang seakan-akan siap mengejar
pengendara lalu lintas yang mereka lihat melakukan pelanggaran. Dengan pandangan tajam dan teliti memantau setiap, mencari-cari kesalahan hingga kemudian menangkapnya. Tentu hal seperti itu sangat mengganggu pemandangan. Dan
hal tersebut juga dengan sendirinya akan merusak citra polisi dengan
dicap sebagai petugas mata duitan karena perilaku oknum yang liar . Ini bukan hal aneh lagi, karena semua orang sudah tahu dan kenal akan hal seperti itu.
Terlepas dari hal buruk
tersebut, kita patut mengapresiasi kepada mereka bapak-bapak polisi lalu
lintas, karena tidak semuanya berperilaku buruk seperti di atas. Masih banyak polisi yang baik dan disiplin dalam tugasnya. Mengamankan lalu lintas, membantu anak sekolah menyebrang jalan, menangani kemacetan dan lain sebagainya. Hal sperti ini lah yang harusnya ditingkatkan dan dijalankan. Bukan malah berlagak seperti penguasa jalanan yang siap dengan helm dan motor balapnya untuk mengejar pengendara lalu lintas.
Polisi Berhelm, Merusak Pemandangan di Pagi Hari
Reviewed by Afrianto Budi
on
Jumat, Juni 08, 2012
Rating:
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini