banner image
Bukopin segera memiliki perusahaan asuransi jiwa
Selasa, 31 Juli 2012 | 08:41 WIB


JAKARTA. Rencana Bank Bukopin mendirikan asuransi jiwa terus menunjukkan kemajuan. Manajemen kini berani menargetkan pertumbuhan secara anorganik itu bakal terealisasi pada semester II-2012 ini. Calon mitra strategis sudah ditangan dan proses due diligence tengah berlangsung.

Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, mengatakan, pihaknya beberapa kali merencanakan pembentukan joint venture dengan sejumlah perusahaan asuransi jiwa. Namun, tidak pernah ada kecocokan, hingga akhirnya bank milik Kapelindo itu melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asuransi jiwa pada pertengahan Juni silam.

Saat ini, prosesnya sudah masuk tahap identifikasi dan penilaian atau due diligence. Namun, Glen enggan mengungkap calon mitranya itu. Ia hanya menjelaskan perusahaan asuransi yang bakal dirangkulnya masuk kategori 10 asuransi jiwa terbesar di Indonesia. Tingkat rasio kesehatan atau risk based capital (RBC) mencapai 400%-500% atau jauh di atas ketentuan RBC sebesar 120%. Ciri lainnya, asuransi ini dimiliki investor lokal dan asing asal Jepang.

Glen enggan menyebutkan biaya untuk membentuk perusahaan patungan ini. Ia hanya menegaskan, perseroan punya modal yang cukup untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Rasio modal (CAR) berada di posisi 16,26% per Juni 2012, naik dari periode sebelumnya 14,74%. Hal ini berkat penerbitan obligasi subordinasi senilai Rp 1,5 triliun. "Kami akan memiliki 51,49% perusahaan asuransi itu," kata Glen, kepada KONTAN, Senin (30/7).

Bukopin berharap proses pembentukan perusahaan patungan ini selesai sebelum akhir 2012. Sehingga, perseroan bisa menawarkan asuransi kepada nasabah mulai tahun 2013 mendatang. Rencananya, produk ini ditawarkan di seluruh kantor cabang Bukopin yang berjumlah 418 kantor per Maret 2012.

Glen menambahkan, pihaknya sudah memasukan rencana tersebut dalam rencana bisnis bank (RBB) 2012. Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI) Lambok Antonius Siahaan juga telah menerima laporan tersebut. "Untuk penyertaan bank ke perusahaan lain, harus dapat persetujuan BI," katanya.

Informasi saja, saat ini Bukopin telah memiliki dua anak perusahaan. Pertama, Bukopin Finance anak perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan (leasing) dengan jumlah kepemilikan saham hingga 80%. Kedua, PT Bank Syariah Bukopin (BSB), bidang usaha perbankan syariah, dengan kepemilikan saham hingga 65,44%.


Sumber: Kontan.com
Sent from BudiaanBerry® on 3

Reviewed by Afrianto Budi on Minggu, Agustus 12, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini

Diberdayakan oleh Blogger.