Deddy Karyanto bukan nama yang asing di kalangan agen asuransi, terutama Sequis Life. Ia adalah salah satu agen asuransi Sequis Life dengan penghasilan terbesar. Maklum, setoran preminya bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
Padahal, latar belakang pendidikan Deddy jauh dari dunia asuransi. Pria kelahiran Bandung, 64 tahun silam, ini bergelar sarjana arsitektur dari Universitas Parahyangan. Sejak lulus kuliah 1998, ia melakoni profesi arsitek dan cukup sukses. Ia bahkan memiliki perusahaan bersama temannya.
Perkenalannya dengan dunia asuransi dimulai ketika ia ingin mengasuransikan anak pertamanya. Saat itu, ia merasa kesulitan mencari agen asuransi yang kompeten dan bisa memenuhi kebutuhannya secara profesional. Pengalaman buruk ini menantangnya untuk mempelajari dunia asuransi. Akhirnya, ia menjadi agen asuransi Sequis Life, 29 Desember 1995.
Kala itu, banyak masyarakat masih memandang miring profesi ini. Agen asuransi dinilai cuma berorientasi pada penjualan tanpa memedulikan kebutuhan nasabah. Alhasil, banyak tenaga penjual asuransi yang gagal di tahun-tahun pertama.
Konsultasi gratis
Berkaca dari pengalaman itu, sejak menjadi agen penjual asuransi, Deddy memposisikan diri layaknya konsultan yang berada di pihak nasabah. "Saya tidak pernah bicara soal produk ketika pertama kali bertemu dengan calon klien," ujarnya.
Alih-alih, ayah dua anak ini memberikan konsultasi terlebih dahulu tentang pentingnya perencanaan finansial. Dari sini, Deddy lantas mengeksplorasi kebutuhan mereka. "Ini penting agar calon nasabah betul-betul memahami tujuan mereka berasuransi," ujar dia.
Tidak tanggung-tanggung, Deddy memberikan konsultasi tersebut secara gratis. Padahal, Deddy bisa saja memungut biaya. Apalagi, ia telah mengantongi sertifikat Certified Financial Planner (CFP) dan Qualified Wealth Planner (QWP). "Siapa pun bisa sharing dengan saya tanpa harus membeli polis asuransi. Saya tidak akan memaksakan harus selalu berujung dengan transaksi," lanjut Deddy.
Bagi Deddy, yang terpenting adalah menumbuhkan kepercayaan klien. Tak heran, hampir semua klien Deddy membeli lebih dari satu polis asuransi darinya. Alhasil, dalam setahun, ia mampu mengumpulkan premi baru paling sedikit Rp 1 miliar.
Berkat prestasinya, Deddy hampir setiap tahun lolos kualifikasi sebagai anggota Million Dollar Round Table (MDRT). Bahkan, sejak 2006, Deddy menjabat Divisional Vice President of MDRT Best Practices 2 Division untuk wilayah Asia Pasifik. MDRT adalah asosiasi profesional yang didirikan pada 1927 dan bertujuan membantu meningkatkan kemampuan para agen penjual asuransi dan penasihat keuangan dalam memahami dan memasarkan produk keuangan.
Untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen mesti menghasilkan minimal
Rp 500 juta premi baru dalam setahun. Saat ini, dari 290.000 agen asuransi jiwa bersertifikat di Indonesia, baru sekitar
641 orang yang lolos menjadi anggota MDRT.
Sumber; Kontan.com
Sent from BudiaanBerry® on 3
Tidak ada komentar:
Terimakasih Anda sudah mengunjungi blog ini